Banyak orang kerap bertanya-tanya, sesungguhnya kapan sih sementara pas berlibur ke Jepang? Bagi wisatawan Indonesia, mendatangi Jepang di musim berlainan punya energi tarik tersendiri. Mengingat Jepang negeri empat musim, jalan-jalan ke Jepang tentu menghadirkan pengalaman berkesan di tiap sementara kunjungan.
Namun, ada hal yang kudu kamu memperhatikan soal sementara liburan ke Jepang. Meski negara ini bisa dikunjungi kapan saja, kamu kudu jelas kapan saja musim kesukaan orang Jepang. Pada waktu-waktu tertentu, serupa seperti di Indonesia, berlangsung puncak liburan atau high travel season.
Artinya, bukan hanya banyak wisatawan lokal yang turut memadati atraksi wisata utama, tapi kamu terhitung kudu siap-siap dengan melonjaknya harga tiket pesawat dan akomodasi. Tidak jarang terhitung banyak tiket masuk daerah wisata, penerbangan, atau kereta shinkansen sudah terjual habis.
Supaya kamu bisa jalan-jalan ke Jepang dengan nyaman, cek dulu kapan saja musim kesukaan orang Jepang di bawah ini.
Musim semi akhir Maret hingga awal April
Musim semi identik dengan bunga sakura bermekaran. Berlangsung pada akhir Maret hingga awal April, inilah musim kesukaan orang Jepang. Karena sekolah terhitung libur, banyak keluarga Jepang menggunakan sementara dengan piknik di taman. Mereka nikmati saat-saat mekarnya bunga sakura, dikenal pula dengan sebutan hanami.
Dominasi warna pink sebabkan situasi kota-kota di Jepang kian semarak. Beberapa daerah favorit yang kerap dipenuhi pengunjung antara lain Taman Ueno di Tokyo, Shidare di Kyoto, dan Kenrokuen di Kanazawa.
Golden Week akhir April hingga awal Mei
Sebisa mungkin hindari liburan ke Jepang pada akhir April hingga awal Mei, yang bertepatan dengan Golden Week. Inilah periode terpadat ketika wisatawan lokal berbondong-bondong berlibur ke bermacam kota. Ada empat hari libur nasional yang jatuh di tanggal 29 April (hari Shōwa), 3 Mei (hari Peringatan Konstitusi), 4 Mei (hari Hijau), dan 5 Mei (hari Anak-anak). Banyak pegawai kantoran terhitung menyita cuti, sehingga pesawat, kereta, akomodasi, dan daerah wisata disesaki oleh wisatawan.
Musim panas sekitar Juli-Agustus
Musim panas kerap di awali dengan turunnya hujan selama awal Juli. Cuaca terhitung condong panas dan lembap, tapi tidak menyurutkan animo masyarakat Jepang untuk nampak rumah lebih lama. Apalagi, banyak festival diadakan pada bulan-bulan ini.
Tidak hanya nikmati parade kendaraan hias, tarian dan musik tradisional, atau jajanan sedap, mereka terhitung mengenakan yukata sementara pergi ke festival musim panas. Pertunjukan kembang api nyaris tetap ada sebagai penutup festival, sehingga tingkatkan kemeriahan situasi musim panas di Jepang.
Musim gugur di penghujung November
Begitu warna dedaunan di pohon mulai beralih menjadi jingga, itulah tanda musim gugur akan datang. Biasa berlangsung pada akhir November, sebaiknya kamu sering-sering mengecek prakiraan cuaca dan memesan hotel jauh-jauh hari sebelum saat berlibur sementara musim gugur.
Meski musim gugur bukan sementara liburan, lebih baik kamu tidak singgah ke objek wisata populer sementara weekend. Wisatawan lokal kerap bepergian sementara akhir pekan fungsi nikmati syahdunya musim gugur di Jepang.
Menjelang pergantian tahun
Masyarakat Jepang punya sementara libur mulai tanggal 29 Desember hingga 4 Januari pada pergantian tahun. Kebanyakan mereka menggunakan sementara dengan keluarga, baik itu di didalam kota maupun ke luar kota. Hatsumode atau kunjungan pertama ke kuil di awal tahun baru sudah menjadi formalitas teratur tiap tahun.
Kalau kamu merencanakan singgah pada musim ini, siapkan ekstra bujet untuk belanja. Banyak department store yang menjual fukubukuro atau lucky bags, maupun barang-barang dengan discount besar-besaran. Namun, beberapa besar objek wisata, seperti museum, akan tutup pada era pergantian tahun.
Itulah musim kesukaan orang Jepang yang kudu kamu tahu. Sekarang kamu bisa merencanakan sementara jalan-jalan ke Jepang secara tepat, sehingga liburanmu nyaman dan berkesan.