Sebelum berpuasa di bulan Ramadhan, ada sunnah yang biasanya dilakukan oleh umat Islam yang terdiri dari membersihkan diri dengan mandi wajib atau mandi jinabah. Atau dalam masyarakat umunya praktis disebut mandi junub untuk menghilangkan hadas besar.
Tata cara mandi junub disediakan bagi mereka yang dalam keadaan junub. Dikutip dari nu.or.id, disebut junub ketika seseorang mengalami salah satu dari dua hal. Pertama, keluarnya sperma dari alat kelamin pria atau wanita, akibat mimpi basah atau gairah yang disebabkan oleh penglihatan atau pikiran.
Kedua, senggama atau berhubungan seks. Persoalan mandi janabah menjadi penting karena berkaitan dengan ibadah lainnya, baik fardhu maupun sunnah.
Orang yang dalam keadaan junub dilarang antara lain shalat, berdiam diri atau duduk di masjid, mengitari atau mengitari Ka’bah, membaca ayat Alquran dan menyentuh mushaf.
Lantas bagaimana cara membuat mandi wajib yang sebenarnya? Di kamar mandi wajib seseorang wajib melakukan dua tiang. Pertama, niat. Artinya, niat diungkapkan di dalam hati.
Adapun maknanya adalah “Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadits besar janabah, fardhu karena Allah ta’ala”. Dalam mazhab Syafi’i, niat harus dilakukan bersamaan dengan air yang dipercikkan terlebih dahulu ke tubuh.
Kedua, basuh seluruh tubuh bagian luar, tidak termasuk rambut dan bulu. Untuk bagian tubuh yang berbulu atau berbulu, air harus dapat mengalir ke kulit dan lapisan / mantel bagian bawah.
Diasumsikan bahwa tubuh tidak lagi mengandung feses. Selain hal wajib, ada juga sejumlah sunnah dalam mandi janabah. Imam al-Ghazali dalam Bidâyatul Hidâyah secara teknis memaparkan cara mandi di janabah dengan cukup detail dari awal masuk kamar mandi hingga keluar lagi.
Pertama, saat Anda memasuki kamar mandi, ambil air dan cuci tangan Anda hingga tiga kali sebelumnya.
Kedua, bersihkan kotoran atau feses yang masih menempel di tubuh.
Ketiga, berwudhu seperti saat berwudhu, termasuk shalat. Kemudian akhiri dengan menyiram kedua kaki.
Keempat, mulailah mandi janabah dengan membilas kepala sebanyak tiga kali, bersamaan dengan itu Anda bermaksud menghapus hadath dari janabah.
Kemudian, gosok bagian tubuh kanan sebanyak tiga kali, kemudian bagian tubuh kiri sebanyak tiga kali. Jangan lupa menggosok tubuh, depan dan belakang, hingga tiga kali; pisahkan juga rambut dan jenggot (jika ada).
Pastikan air mengalir ke lipatan kulit dan pangkal rambut. Sebaiknya cegah tangan agar tidak menyentuh alat kelamin, meskipun disentuh, berwudhu kembali.
Di antara semua amalan yang wajib ada hanyalah niat, membersihkan feses (jika ada) dan memercikkan air ke seluruh tubuh. Selebihnya ialah sunnah muakkadah dengan prioritas yang tentunya tidak boleh dipandang sebelah mata.
Orang yang mengabaikan sunnah ini, kata Imam al-Ghazali, rugi karena pada kenyataannya amalan sunnah menutupi kekurangan amalan fardhu.