Mematai-matai atau stalking bekas atau juga dikenal dengan istilah kepo lewat sosial media sering dilaksanakan oleh sebagian dari Anda yang barusan putus cinta. Bukannya membuat hati jadi lega, aktivitas stalking bekas malah bisa jadi memperburuk situasi hati karena bikin rugi diri Anda sendiri. Lalu, apa dampak jelek stalking mantan? Apakah sama dengan kencan pertama?
Dampak jelek stalking bekas terus-terusan lewat sosial media
Untuk beberapa orang, putus cinta benar-benar menyakitkan. Sesudah putus cinta, Anda mengharap dapat jalani hidup seperti umumnya kembali tak perlu pikirkan bekas pacar. Sayang, langkah move on sesudah putus cinta memang tidak segampang keliatannya.
Pada akhirnya, banyak yang tidak dapat meredam bujukan untuk kepo atau stalking bekas. Nach, untuk Anda yang asyik stalking bekas pacar, seharusnya mulai stop rutinitas itu. Masalahnya ada beragam bahaya psikis yang mengincar karena sering stalking bekas terus-terusan lewat sosial media. Apa dampak jeleknya?
1. Anda lebih sulit move on
Kecondongan untuk mematai-matai atau stalking bekas pacar lewat sosial media memang sering ada sesudah putus cinta.
Setiap buka sosial media, baik itu Instagram, Twitter, dan Facebook, hal pertama yang kemungkinan Anda kerjakan ialah menyaksikan account bekas. Ini dilaksanakan cuman untuk ketahui berita atau kondisi Sang Ia saat ini atau sekedar menyaksikan muka bekas karena kangen. Walau sebenarnya rutinitas ini benar-benar benar-benar kurang sehat.
Menurut sebuah riset yang dipublikasi dalam Journal of Cyberpsychology and Behavior jika kerap stalking bekas, terhitung terus mengawasi photo atau status terbaru, malah membuat Anda jadi sulit move on dari bekas kekasih.
Memang tiap orang memerlukan saat yang berbeda untuk move on, tetapi jika tiap hari, tiap menit, atau tiap detik Anda menyaksikan kegiatannya lewat media sosial, bagaimana Anda ingin move on?
2. Anda merusak kebahagiaan diri kita
Dampak jelek kerap stalking bekas selanjutnya ialah merusak kebahagiaan diri kita. Ya, misalkan situasi hati Anda sedang baik saja atau condong berbahagia.
Lalu, Anda main-main stalking bekas lewat media sosialnya sepanjang 15-30 menit. Nach, dalam kurun waktu 15-30 menit itu semua emosi Anda bergabung menjadi satu. Baik itu rasa sedih, geram, sedih, mengingat lagi memory perjalanan cinta Anda berdua, dan yang lain. Secara tidak diakui, bila rutinitas ini dilaksanakan terus-terusan karena itu bisa merusak kebahagiaan diri Anda sendiri.
Maka dibanding waktu itu kebuang untuk lakukan stalking bekas, seharusnya kerjakan beberapa hal yang berguna, seperti menghubungi teman dekat, membaca buku favorite, olahraga, mengolah, atau sesimpel buka program kencan di handphone Anda untuk memperoleh alternatif bekas pacar.
3. Anda jadi memperbandingkan kehidupan diri Anda dengan bekas
Bila bekas pacar Anda telah mempunyai kekasih baru atau pada akhirnya menikah sama orang lain, secara tidak sadar Anda kemungkinan memperbandingkan diri Anda dengan pasangan anyarnya.
Anda bisa saja berlomba inginkan pasangan atau kehidupan yang lebih bagus dari bekas pacar, lalu kemungkinan memperlihatkannya.
4. Anda akan berasa putus semangat kembali
Sama seperti yang telah disebut awalnya, rutinitas stalking bekas bisa menghalangi Anda untuk move on. Ini mengakibatkan Anda yang awalannya telah terlatih tanpa kedatangan bekas pacar pada akhirnya berasa remuk atau putus semangat kembali menyaksikan photo atau status terbaru yang menunjukkan hidupnya baik dengan seseorang.
5. Anda akan berasa malu jika kedapatan
Saat asyik stalking bekas di Instagram, Facebook, atau Twitter, tidak menyengaja Anda menyenangi upload bekas yang telah lama sekali diuploadnya. Apabila sudah ini, Anda jadi kedapatan kerap mematai-matai kegiatannya lewat media sosial. Duh, malu-maluin, kan?