Hindari Meminjam Dana untuk 3 Hal Berikut Agar Hidup Anda Tidak Semakin Berat

Meminjam dana dari bank atau pihak lain menjadi sesuatu yang lumrah terjadi di masyarakat saat ini. Untuk jenis pinjaman uang yang bisa dicicil, bank menjadi salah satu pilihan tempat meminjam yang masih sangat diminati. Banyak alasan kenapa seseorang melakukan pinjaman di bank. Bisa karena untuk memenuhi kebutuhan hidup yang mendesak. Namun ada juga yang melakukannya sekedar untuk menuruti keinginan, seperti untuk tuntutan gaya hidup.

Memang pinjaman dana yang didapatkan dari bank atau pihak lain bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder. Selain bisa juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat konsumtif. Namun sebaiknya pertimbangkan terlebih dahulu penggunaan dana pinjaman yang Anda miliki. Karena kesalahan dalam menggunakan dana pinjaman terkadang juga bisa menjadi bumerang bagi diri Anda sendiri. Dimana tak jarang hal ini membuat mereka harus terlilit hutang atau bahkan mengalami kredit macet.

Dalam meminjam dana, sebaiknya selalu diingat bahwa akan ada konsekuensi yang menanti setelahnya. Yaitu Anda wajib membayar kembali pinjaman dana dengan cara mengangsurnya secara rutin hingga lunas. Sehingga mengingat akan ada beban keuangan yang menanti dalam jangka beberapa waktu ke depan, sebaiknya Anda menggunakan dana pinjaman dengan bijak agar tidak merugikan diri sendiri. Anda sebaiknya menghindari meminjam dana sistem cicil untuk tiga hal berikut ini, yaitu:

1. Menggunakan sebagai DP atau uang muka.

Bagi Anda yang ingin membeli kendaraan atau rumah baru, sebaiknya tidak meminjam dana untuk membayar uang DP kebutuhan ini. Karena hal ini justru bisa membuat Anda mendapatkan hutang tambahan yang perlu dibayarkan lagi setiap bulannya. Oleh karena itu, meminjam dengan alasan seperti ini sebaiknya Anda hindari. Untuk membeli mobil atau rumah baru biasanya memerlukan uang DP yang cukup besar. Sehingga jika Anda meminjam dana untuk DP mobil atau rumah yang dibeli secara kredit, tentu membuat Anda memiliki 2 hutang secara bersamaan.

2. Menggunakan untuk biaya menyelenggarakan pesta pernikahan.

Umumnya setiap pasangan yang ingin menikah selalu berkeinginan untuk bisa menyelenggarakan pesta pernikahan yang mewah dan meriah. Hal ini lantaran momen pernikahan yang diharapkan hanya terjadi sekali seumur hidup bisa dikenan dengan indah dan bisa mengundang banyak tamu untuk ikut merasakan kebahagiaannya. Agar bisa menyelenggarakan pesta pernikahan yang mewah, tentu memerlukan jumlah biaya yang tidak sedikit. Jika Anda tergolong mampu tentu tidak masalah. Namun jika Anda tetap memaksakan diri menyelenggarakan pesta yang mewah dengan menggunakan dana pinjaman dari bank, maka hal ini adalah suatu kesalahan besar. Karena setelah acara pernikahan selesai, Anda bukannya merasa bahagia namun justru memiliki beban pikiran akibat hutang yang dimiliki. Terlebih biasanya jangka waktu untuk melunasinya pun tidaklah sebentar, antara 3-5 bulan.

3. Menggunakan untuk sesuatu yang bersifat konsumtif.

Kesalahan lain yang kerap dilakukan dalam menggunakan dana pinjaman adalah untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat konsumtif. Salah satu contohnya adalah untuk memenuhi tuntutan gaya hidup mewah. Dimana lantaran gengsi, mereka biasanya meminjam dana untuk kebutuhan yang tidak begitu penting, seperti belanja produk bermerk, membeli handphone keluaran terbaru, dll. Meminjam dana untuk kebutuhan konsumtif ini sebaiknya Anda hindari. Karena memenuhi tuntutan gaya hidup mewah di luar kemampuan diri hanya akan menambah beban keuangan Anda semakin naik. Daripada menuruti tuntutan gaya hidup mewah, akan lebih baik jika hidup sederhana saja.

Untuk menghindari kemungkinan melakukan pinjaman uang yang bisa dicicil untuk kebutuhan yang tidak penting atau bahkan konsumtif, sebaiknya pikirkan dengan matang apakah tujuan Anda meminjam sudah tepat.