berikut ini tips yang akan mimin beritahu, sebelumnya yang perlu sobat ketahui, tips ini berdasarkan pengalaman mimin sendiri disaat mengikuti tes tahun lalu (2018) tujuan ke Mesir, Alhamdulillah Lulus waktu itu dengan jalur Non-Beasiswa, namun peringkat kelulusan yang cukup bagus waktu itu, walaupun pada akhirnya tidak jadi berangkat karena faktor lain (urusan pribadi), hehe.
Oke, Kita mulai, berikut Tips dan trik nya:
1. Belajar Bahasa Arab jauh hari sebelum hari tes
Ini adalah kunci pertama untuk lulus tes, tanpa bisa atau mengerti bahasa arab, hampir mustahil peserta bisa lolos tes. Walaupun apabila kita asumsikan bisa lolos di soal choice, tetapi peserta akan sangat kesusahan di soal insya’ dan wawancara bahasa arab.
So, persiapkan sedini mungkin kemampuan bahasa arabnya. Mimin sendiri sudah belajar bahasa arab selama 6 tahun di pondok sebelum mengikuti tes. Tapi buat sobat yang belum pernah mondok jangan khawatir, masih ada jalan lain seperti mengikuti bimbel bahasa arab di tempat kursus atau bisa juga belajar online melalui video-video di YouTube dan sebagainya.
2. Mempersiapkan Hafalan Al Quran
Hafalan al Quran merupakan salah satu materi yang diujikan juga, memang tidak ada persyaratan minimal juz yang harus dihafal. Akan tetapi dari sumber yang mimin peroleh, biasanya setiap penguji akan memberi limit minimal hafalan 2 juz atau dengan kata lain dibawah 2 juz akan langsung dinyatakan tidak lulus. Begitu juga sebaliknya, semakin banyak hafalan, semakin bagus juga nilai yang akan diperoleh.
Kabarnya, untuk tes wawancara dan hafalan al quran nilai maksimalnya 30, sedangkan tes tulis 70.
3. Belajar Soal tes tahun-tahun sebelumnya
Berdasarkan pengalaman mimin ikut tes, soal untuk tes tulis 75% sama persis dengan soal di tahun-tahun sebelumnya. Hanya di soal Hikayat (cerita) dan mufradat saja yang banyak berbeda. So, mempelajari soal di tahun-tahun sebelumnya pasti akan sangat membantu dalam menjawab soal tulis ini.
Detail nya kesini : Mediator Kuliah Timur Tengah
4. Belajar Insya’ jauh sebelum hari tes
Belum tentu orang yang bagus bahasa arabnya otomatis bisa untuk membuat insya’. Karena cara membuatnya memerlukan keahlian atau metode khusus. Jangan mentang-mentang sudah bagus bahasa arab merasa tidak perlu lagi untuk belajar cara menulis insya’ yang bagus.
5. Pastikan Paham dengan Insya’ yang ditulis
Mengapa perlu paham dengan insya’ yang ditulis ketika tes? Jawabannya, karena masih sangat diperlukan ketika tes wawancara.
Di saat wawancara, kebiasaannya penguji akan memerintahkan kita untuk menjelaskan insya’ yang ditulis di saat tes tulis sebelumnya. Tapi tidak perlu khawatir, karena jeda antara tes tulis dengan tes wawancara sendiri shingga 2 jam, jadi peserta punya waktu yang cukup banyak untuk mempersiapkan diri.
6. Pelajari Cara perkenalan yang baik dalam bahasa Arab
“’arrif nafsak” (Perkenalkan dirimu!), ini sudah pasti menjadi pertanyaan wajib dalam sesi wawancara. So, pastikan kamu sudah mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan ini sebaik mungkin. Perkenalan diri ini tidak hanya nama saja, tetapi juga meliputi alamat tinggal, jenjang pendidikan dan lain-lain.
7. Senjata Pamungkas, Berdo’a!
Yang satu ini jangan pernah lupa, bahkan ini menjadi senjata utama untuk mengikuti lomba atau tes apapun. Sebuah pepatah mengatakan:
“Usaha tanpa do’a itu sombong, Do’a tanpa usaha itu Omong kosong” jadi, harus seimbangkan antara kedua hal ini.