Wali Kota Rudy Mempunyai Usulan Ini Untuk Atasi Pencemaran Bengawan Solo

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengusulkan sebuah solusi untuk mengatasi pencemaran air Sungai Bengawan Solo yang terus terjadi sepanjang bertahun-tahun.

Solusi itu yaitu pembuatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL)  dengan flow meter air limbah di hilir tiap anak Sungai Bengawan Solo atau menjelang tempuran.

Rudy, sapaan akrabnya, menjelaskan berdasarkan knowledge berasal dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), air di sungai itu telah tidak ada yang layak dikonsumsi tanpa diolah.

“Air di Sungai Bengawan Solo itu 0% yang layak dikonsumsi. Sumber pencemaran lebih dari satu besar berasal dari anak-anak sungainya,” mengetahui Rudy, sapaan akrab Wali Kota, kepada wartawan, pekan lalu.Saat pertemuan bersama Gubernur Jawa Tengah, pekan lalu, Rudy mengaku telah mengusulkan supaya mengakibatkan IPAL di hilir anak sungai atau di titik pertemuan anak sungai bersama Bengawan Solo.

Di bantaran dibuat bak-bak pengolahan supaya air limbah yang mengalir ke anak sungai itu diolah dulu sebelum saat dialirkan ke Sungai Bengawan Solo.

Rudy menjelaskan sumber dana pembuatan IPAL itu berasal berasal dari pemerintah dan pebisnis atau kolaborasi. Solusi tersebut, sambung Rudy, disambut positif oleh seluruh pihak yang diundang.

“Solusi ini solusi orang bodoh jika aku boleh bilang, sama-sama mengorbankan sungai, tetapi ini anak sungainya supaya tidak mencemari Bengawan Solo. Ini jika berbicara Bengawan Solo-nya lo,” ujarnya.
Apabila rancangan tersebut direalisasikan, Solo dapat mengakibatkan empat IPAL di masing-masing anak sungai yaitu di hilir Kali Pepe, Kali Wingko, Kali Jenes, dan Kali Anyar.

“Tapi ya jangan Solo saja yang melakukan, tetapi seluruh kota kabupaten yang dilewati Bengawan Solo. Misalnya, Sukoharjo bangun di Kali Samin biar limbah ciu tidak masuk ke Bengawan Solo,” ucapnya.

Selain untuk memproses air limbah baik tempat tinggal tangga maupun industri, Rudy menyebut IPAL tersebut juga mampu berguna ganda untuk mengendalikan banjir.

Dijumpai terpisah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengakui telah mengantongi knowledge berkenaan pelaku industri yang sepanjang ini terindikasi mengakibatkan pencemaran di sungai yang berhulu di Wonogiri itu.

Dia berharap dalam sementara dekat masalah Sungai Bengawan Solo mampu diselesaikan. “Sekarang ulang kerja semua, mudah-mudahan nanti mampu langsung dibereskan. Data-datanya kami telah ada.