Aktor Kim Nam Gil sebenarnya senantiasa memukau, film korea yang dibintanginya seringkali meraih penghargaan bergengsi seperti Cannes dll. Pantesan ya, fanbase Indonesianya banyak hehehe …. Nah, sambil menikmati drama dan film teranyar mamang yang rilis baru-baru ini, kita dapat selendang pandang bersama dengan film mamang th. 2017 pernah nih, judulnya Memoir of Murderer (2017). Lumayan ya 4 th. lalu, tetapi film ini sinematografinya favorit saya banget, bersinar redup-redup, film ini apik nan jempolan, lumayan membawa dampak pemirsa tegang dan penasaran pastinya.
Kim Byeong-Soo seorang dokter hewan berusia lanjut, mengidap alzheimer, sering meraih siklus demensia. Sehari-hari Byeong-Soo mengurus klinik dokter hewan, tetapi tidak berselang lama, sebab gejala demensianya benar-benar sering kambuh, ia pun menutup klinik tersebut, apalagi anak gadisnya udah benar-benar mengkhawatirkan situasi ayahnya tersebut. Suatu hari di cuaca berkabut tebal, Byeong-Soo menabrak mobil Tae-Joo yang sedang membawa sebuah bungkusan benda berdarah. Ini merupakan pertemuan kunci berasal dari ingatan-ingatan Byeong Soo yang semakin buruk.
Sejak perihal ini Byeong Soo meraih kesimpulan Tae-Joo adalah seorang pembunuh. Baru di mulai udah ada kesimpulan aja ya, hehehe… tetapi menanti dulu, ceritanya dapat semakin berputar di sedang cerita. Byeong Soo miliki rutinitas yang rapi yaitu mendokumentasikan semua aktivitas maupun perihal yang ia laksanakan dan alami bersama dengan voice recorder perlindungan anaknya.
Dari rutinitas ini dia jadi membawa dampak dokumentasi penyelidikan pada Tae-Joo. Namun, semakin Byeong Soo menyelidiki siapakan Tae-Joo yang sebenarnya, semakin menggila pula ingatan aneh yang muncul di kepalanya. Entah ingatan yang kacau ini adalah gejala demensia yang semakin kritis ataukah sebenarnya ingatan ini adalah asli, yang berarti Byeong Soo lah seorang pembunuh, bukan Tae Joo pelakunya. Loh kok?
Kondisi yang semakin kritis ini membawa dampak anak gadisnya makin tambah khawatir, ia menyuruh ayahnya untuk lebih banyak istirahat. Dan untuk menunjang ingatannya, Byeong Soo pada akhirnya mengikuti kelas terapi, tetapi tidak terjadi baik, kelas terapi puisi tambah semakin menggali ingatan perihal pembunuhannya. Byeong Soo semakin yakin ia pernah membunuh, tidak benar satunya ayahnya sendiri ia bunuh. Lalu apakah benar dia terhitung membunuh korban berasal dari persoalan Tae Joo? Apakah ia tidak tidak benar menguji sampel darah korban? Ini tetap misteri di sedang jalur cerita.
Singkatnya setelah kegundahan ingatan-ingatan Byeong Soo yang semakin kacau, Tae Joo diketahui mendekati anak gadis Byeong Soo, dan mereka berpacaran. Tentu Byeong Soo tidak menyukainya, dan mengupayakan menengahi mereka. Uniknya, ada fase saat demensianya muncul, Byeong Soo dapat benar-benar bersikap baik kepada Tae Joo. Apakah Tae Joo miliki obyek lain bersama dengan memacari anak Byeong Soo? Memang dalam lebih dari satu adegan tatapan mata Tae Joo lumayan menyangsikan terhitung sih, lirikan mata mamang emang gak ada obat
Dengan kekacauan ingatannya, Byeong Soo miliki pelarian yaitu bercerita kepada kakak perempuannya yang terhitung seorang biarawati. Sang kakak lumayan tekun menenangkan adiknya dan meminta Byeong Soo untuk berdamai bersama dengan kesalahannya dimasa lalu. Apakah berdamai bersama dengan kekeliruan pembunuhan yang ia lakukan? bisa saja … ataukah ini tetap bagian berasal dari halusinasi Byeong Soo? Bisa saja.
Puncak kepanikan ingatannya adalah moment saat Tae Joo masuk ke dalam ingatannya dan coba membuat perubahan semua file dokumentasi penyelidikannya. Byeong Soo yakin itu bukanlah mimpi, ia bergegas menyelamatkan anaknya dan menitipkannya kepada kakaknya. Setelah jadi ia udah memasang anaknya di tangan yang aman, Byeong Soo melanjutkan penyelidikannya pada Tae Joo. Ia mengikuti Tae Joo hingga ke sebuah rumah dan berhasil mendapatkan sebuah video recorder berisi pembunuhan istri temannya, yang terhitung teman sekantor Tae Joo, seorang polisi.
Namun, sebagai pemirsa kita patut menanyakan Byeong Soo betulan mengikuti Tae Joo ke sebuah rumah kosong ataukah halusinasi Byeong Soo saja, dan ternyata rumah itu adalah rumah penyimpanan dokumentasi pembunuhan yang dia laksanakan dulu. Byeong Soo semakin kacau lagi, saat anak gadisnya turut menghilang, kakaknya menghilang, dan banyak perihal ulang yang sukar untuk dibedakan antara kenyataan atau halusinasi. Seiringan itu, ternyata polisi mendapatkan bukti yang mengarah kepada korban pembunuhan berantai lebih dari satu puluh th. lantas di sebuah kebun bambu, kebun bambu yang sering muncul dalam ingatan Byeong Soo, apakah ini bukti nyata?