Mengenal Perbedaan Konstruksi Gedung, Teknik, dan Industri

Konstruksi adalah objek dari keseluruhan bangunan yang terdiri dari bagian-bagian atau struktur tertentu.  Ini termasuk perencanaan bahan dan peralatan yang digunakan untuk seluruh bangunan dari bawah ke atas. 

Oleh karena itu, segala sesuatu dalam struktur bangunan, termasuk bagian struktur lainnya, termasuk dalam kategori konstruksi.  Contoh bangunan antara lain pembangunan jembatan, pembangunan kapal, konstruksi gedung, dan sebagainya. 

Dalam teknik sipil, konstruksi sering didefinisikan sebagai bagian dari infrastruktur di satu atau lebih area.  Untuk alasan ini, konstruksi dibagi menjadi beberapa jenis.  Ada konstruksi bangunan, konstruksi teknik dan konstruksi industri. 

Ketiganya memiliki tujuan yang sama.  yaitu membangun sarana/prasarana.  Namun ketiganya memiliki perbedaan.  Dalam artikel ini. Klik MRO Ini menjelaskan perbedaan mendasar antara ketiga jenis konstruksi. 

Konstruksi bangunan 

Arsitektur adalah jenis konstruksi yang paling dekat dengan kita, karena termasuk bangunan yang kita gunakan sehari-hari.  Dari kota-kota besar hingga pembangunan gedung-gedung tinggi hingga tempat-tempat ibadah dan pembangunan rumah-rumah kecil.

 

Pada proses awal, konstruksi bangunan ini digambar dan direncanakan oleh seorang arsitek atau insinyur sipil.  Bahan yang dibutuhkan dalam konstruksi mendukung fitur arsitektur bangunan. 

Selain itu, di kota-kota besar, jenis konstruksi ini digunakan untuk membangun sekolah, universitas, lembaga pemerintah dan bangunan kelembagaan lainnya. 

Konstruksi teknik

Selanjutnya, ada jenis konstruksi rekayasa.  Perbedaan antara konstruksi dan konstruksi rekayasa adalah proyek konstruksi dan pengembangan seperti pembangunan atau pemeliharaan jalan, penggalian, pembangunan jembatan dan bendungan. 

Dalam konstruksi rekayasa, pemilik, perencana dan kontraktor memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda untuk menyelesaikan sebuah proyek konstruksi. 

Konstruksi teknik Biasanya dirancang oleh spesialis proyek profesional, konstruksi direncanakan untuk memenuhi kebutuhan publik dan swasta.  Konstruksi rekayasa meliputi konstruksi jalan dan konstruksi berat. 

Pembangunan jalan pasti berkaitan dengan pembangunan, pembukaan, perbaikan dan pelapisan jalan.  Sedangkan konstruksi berat terkait dengan pembangunan gerbang tol dan gerbang tol, bendungan, jembatan penyeberangan, rel kereta api (baik bawah tanah maupun layang). 

Pembiayaan pada konstruksi berat biasanya dilakukan oleh pemerintah atau bekerjasama dengan pihak swasta karena pembangunan tersebut ditujukan untuk kepentingan masyarakat. 

Konstruksi di industri 

Standar apa yang termasuk dalam konstruksi industri? Konstruksi industri Pembangunan tersebut merupakan proyek industri dengan persyaratan dan persyaratan khusus yang harus dipenuhi.  Karena pembangunan ini melibatkan perhitungan yang lebih kompleks untuk kebutuhan struktur industri, mulai dari penerapan teknologi hingga ketepatan perencanaan pembangunan struktur.

 

Contoh konstruksi industri antara lain pembangunan pabrik minyak, industri gas, pertambangan, sumber pembangkit listrik (PLTA, uap, panas bumi, nuklir) dan lain-lain.  Konstruksi industri biasanya membutuhkan perencanaan yang lebih komprehensif, mulai dari aspek struktural hingga arsitektural, perencanaan desain dan rekayasa, perencanaan operasional dan pengendalian yang ketat. 

Langkah-langkah dalam konstruksi 

Secara garis besar, ada 4 tahapan dalam sebuah proyek Konstruksi: 

Tahap perencanaan meliputi persiapan dan persiapan, studi kelayakan, pemilihan desain, penganggaran, pembiayaan, dan sebagainya. 

Untuk tahap desain, dari desain pra-penghapusan atau dari periode pra-desain.  Beberapa desain kemudian dipilih dan dihapus untuk mendapatkan desain akhir. 

Selanjutnya, masukkan tingkat pembelian dan penawaran (pengadaan).  Pada tahap ini, pembiayaan meliputi pembelian bahan bangunan. Bahan dan perlengkapan bangunan, biaya kontraktor, insinyur, arsitek dan jasa lainnya untuk selanjutnya dihitung dan dipilih berdasarkan pemenang tender/pelelangan.  Selain itu, terdapat konsultan pengadaan yang meliputi konsultan perencanaan, konsultan pengendalian, dan konsultan kontraktor.

 

Pada tahap akhir ini yaitu tahap pelaksanaan, diperlukan SPK agar pekerjaan dapat segera dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati.  Tahap ini tidak hanya kegiatan konstruksi di lapangan, tetapi merupakan tahap yang paling sulit, karena Anda perlu menghitung detail masalah yang mungkin terjadi di masa depan dan memecahkan masalah. 

Tentu saja, pada tahap ini, pembangun tidak dapat mengorbankan keselamatan pekerja, jadi Peralatan keselamatan/keamanan Dan program K3 harus disiplin dan diutamakan dalam pelatihannya.

Baca Juga Harga Pagar Panel Beton Cirebon