Penyebab dan Cara Mengatasi Sembelit Pada Bayi

Sembelit pada bayi atau kesulitan buang air besar (BAB) pada bayi sangat umum terjadi. Seperti yang telah kita pahami bahwa sembelit sangat tidak nyaman apalagi yang merasakan adalah seorang bayi kecil yang belum bisa mengeluh. Hal seperti ini sering kali membuat orang tua khawatir bahkan berlebihan sehingga panik.

 

Bagi Anda yang memiliki bayi dan sering mengalami sembelit tidak perlu khawatir. Di sini akan dibahas beberapa hal tentang apa saja penyebab konstipasi atau sembelit pada bayi serta cara mengatasinya dengan cepat dan mudah. Mengatasi sembelit pada bayi akan lebih mudah jika Anda telah mengetahui penyebabnya sehingga penanganannya bisa lebih tepat dan tepat sasaran.

 

Sebelum masuk ke dalam pembahasan, Anda harus paham terlebih dahulu bahwa bayi adalah anak yang berusia 0 sampai 12 bulan. Usia bayi berdasarkan makanannya juga bisa kita kelompokkan menjadi bayi dengan ASI yaitu usia 0 sampai 6 bulan dan bayi dengan MPASI yaitu dengan usia 7 sampai 12 bulan. Jika Anda sudah paham, maka berikut ini adalah nine penyebab bayi mengalami sembelit sekaligus dengan cara mengatasinya :

 

Sembelit Pada Bayi

 

 

1. Bayi Minum Susu system yang Seharusnya Masih Minum ASI atau Baru Mulai Diberikan Susu method Setelah Usia 6 Bulan

 

 

Banyak bayi yang mengalami sembelit sebab belum saatnya minum susu formula yaitu masih kurang dari usia 6 bulan dan malah diberikan susu method, biasanya bagi orang tua yang malas menyusui atau memiliki kesibukan yang tinggi sehingga memilih hal yang mudah dan gampang. Kecuali jika bayi memang diharuskan minum susu system karena keadaan tertentu. Cara mengatasinya adalah dengan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa menggunakan tambahan apa pun.

 

Keadaan selanjutnya adalah saat bayi sudah menginjak usia 7 bulan dan diberikan ASI. Karena terbiasa dengan ASI maka sistem pencernaannya masih kurang siap sehingga menyebabkan sembelit pada bayi. Hal ini sangat umum terjadi karena adanya penyesuaian atau adaptasi dari sistem pencernaan bayi, tidak ada cara mengatasi secara spesifik, hanya berikan asupan ASI atau air putih lebih banyak nanti setelah beberapa waktu berlalu sistem pencernaan akan mulai menyesuaikan.

 

Ada juga kondisi di mana bayi alergi terhadap salah satu jenis susu method yang memiliki kandungan yang mungkin saja tidak sesuai dengan sistem pencernaan bayi tersebut. Untuk kasus ini, cara mengatasinya adalah mengganti jenis susu formulation yang diberikan pada bayi. Bisa dengan menggunakan susu organik atau susu soya sehingga lebih ramah terhadap pencernaan bayi, akan tetapi untuk lebih pastinya bisa berkonsultasi langsung kepada dokter anak atau ahli gizi terdekat.

 

2. Bayi Mulai Diberikan MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu)

Saat bayi mulai memasuki usia 7 Bulan biasanya orang tua akan memberikan makanan pendamping ASI atau biasa disebut dengan MPASI. Seperti dilansir dari jendelamu pemberian susu method yang telah dibahas di atas bahwa hal ini umum terjadi sebab bayi yang biasanya minum dan makan menggunakan ASI yang sifatnya cair kini ia makan makanan yang teksturnya lebih padat sehingga perlu penyesuaian.

 

Cara mengatasinya yang spesifik tidak ada, bisa Anda berikan ASI atau air putih lebih banyak. Bisa juga dengan membuat makanan bayi mendekati cair agar sistem pencernaan bayi tidak terlalu “kaget” dengan tekstur makanan yang dicerna serta terus ditingkatkan lagi tekstur tersebut seiring berjalannya waktu. Bisa juga diberikan serat yang cukup dalam makanan bayi yang akan diberikan sehingga lebih mudah dicerna oleh bayi.

 

3. Terlalu Banyak Makanan yang Mengandung Zat Besi

Bayi yang terlalu banyak diberikan zat besi dan juga lemak yang terlalu tinggi bisa berpotensi mengalami konstipasi atau sembelit lebih besar. Apa saja makanan yang mengandung zat besi ? Banyak sekali, Anda bisa menemukannya di ASI, susu system, bayam, apel, hati, buah bit, dan masih banyak lagi yang lain. Zat besi memang sangat dibutuhkan oleh bayi Anda namun dengan jumlah yang sesuai yaitu sekitar 7 mg/hari untuk bayi usia 7-11 bulan tentunya.

 

Sedangkan dalam ASI sudah mengandung sekitar zero,2 sampai 0,4 mg/l. Oleh karena itu, jika bayi Anda mengalami konstipasi setelah Anda memberikan MPASI dengan kandungan zat besi tinggi atau kebanyakan susu components bisa jadi itu karena kelebihan zat besi. Jadi, cara mengatasinya adalah kurangi asupan susu method atau zat besi yang Anda tambahkan pada makanan, sesuaikan dengan kebutuhan bayi Anda dan jangan terlalu berlebihan, tetapi juga jangan terlalu dikurangi sebab zat besi juga sangat penting bagi bayi Anda.