Struktur Iklan dan Rumus AIDCA

Dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik penting juga menggunakan elemen-elemen dalam sebuah rumus atau kerangka yaitu

sebagai berikut: 1)AIDA 2) AIDCA 3) Hirarkhi Proses Menurut Kotler (1993), kerangka AIDA terdiri dari empat variable pokok dan saling berhubungan yaitu mendapatkan perhatian (attention), mempertahankan minat (interest), menimbulkan keinginan (desire) dan memperoleh perlakuan (action).

Dalam tahap attention, jasa iklan google bandung yang harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar atau pemirsa. Selanjutnya tahap interest, di mana dalam tahap ini perhatian harus segera ditingkatkan menjadi minat, sehingga timbul rasa ingin tahu secara lebih rinci di dalam diri pemirsa.

Kemudian tahap desire, dalam tahap ini iklan harus bisa menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut.

Tahap terakhir yaitu action, di mana tahap ini merupakan upaya terakhir untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan tindakan pembelian.

Selain menggunakan kerangka AIDA, untuk menghasilkan iklan yang baik dapat pula menggunakan elemen-elemen dalam sebuah rumus yang dikenal sebagai rumus AIDCA. Rumus AIDCA terdiri dari lima variable pokok yang saling berhubungan yaitu (Kasali, 1995):

 

  1. Perhatian (attention)

Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar, atau pemirsa. Beberapa penulis naskah iklan mempergunakan trik-trik khusus untuk menimbulkan perhatian calon pembeli seperti menggunakan headline yang mengarahkan, menggunakan slogan yang mudah diingat, (bila harga merupakan unsur penting dalam memhubungani orang untuk membeli), menonjolkan selling point suatu produk, menggunakan sub-sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa paragraph pendek, menggunakan huruf tebal (bold) untuk menonjolkan kata-kata menjual

 

  1. Minat (interest)

Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, persoalan yang dihadapi bagaimana agar konsumen berminat dan ingin tahu lebih lanjut.

Untuk itu mereka dirangsang agar membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan. Dengan demikian penggunaan kata-kata atau kalimat-kalimat pembuka sebaiknya dapat merangsang orang untuk tahu lebih lanjut.

 

  1. Kebutuhan atau Keinginan (desire)

Iklan harus berhasil menggerakan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk. Kebutuhan atau keinginan mereka untuk memiliki, memakai, atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan.

 

  1. Rasa Percaya (conviction)

Untuk menimbulkan rasa percaya pada calon pembeli sebuah iklan dapat ditunjang dengan berbagai kegiatan peragaan seperti pembuktian, membagi-bagikan percontoh secara gratis dan mencondongkan pandangan-pandangan positif dari tokoh-tokoh masyarakat terkemuka serta hasil pengujian oleh pihak ketiga, misal, hasil pengujian dari Departemen Kesehatan, Departemen Perindustrian, Lembaga Swadaya Masyarakat dan laboratorium swasta terkemuka, atau Perguruan Tinggi.

 

  1. Tindakan (action)

Upaya terakhir untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan tindakan pembelian atau bagian dari itu. Memilih kata yang tepat agar calon pembeli melakukan respon sesuai dengan yang diharapkan adalah suatu pekerjaan yang sangat sulit. Harus dipergunakan

kata perintah agar calon pembeli bergerak, akan tetapi juga diperkirakan dampak psikologis dari kata-kata perintah tersebut. Seberapa jauh katakatatersebut berkenalan dan tidak menyinggung perasaan calon pembeli atau menimbulkan antipati.

Dalam hirarkhi proses pertama kali yang harus diperhatikan adalah bagaimana menarik perhatian konsumen apakah dengan penggunaan warnawarna yang kontras atau suara-suara aneh pada iklan.

Mendapatkan perhatian adalah sangat diperlukan lebih dulu jika pembeli potensial sudah mulai menyadari terhadap penawaran perusahaan.

Kemudian, dengan adanya komunikasi akan terdapat kesempatan untuk menciptakan minat calon pembeli dan untuk dipertahankan seterusnya. Minat konsumen dapat ditimbulkan dengan kata-kata atau slogan agar konsumen tertarik.

Selanjutnya menimbulkan keinginan akan berpengaruh baik terhadap proses evaluasi. Keinginan konsumen juga dapat ditimbulkan dengan katakata atau slogan yang dapat menarik keinginan pemirsa.

Proses terakhir untuk membujuk calon pembeli adalah dengan penggunaan kata-kata yang bernada mengajak atau mempengaruhi konsumen untuk percaya dan yakin akan produk yang diiklankan.